|
Bye-bye Pepper Lunch |
Saya pertama mendengar soal meltique beef dari lansiran seorang kawan di sebuah media sosial. Dikatakan daging ini cukup dimasak sebentar untuk menjadi hidangan lezat. Wah, cocok untuk saya yang benci masak yang repot-repot. Maka dilampiaskanlah rasa penasaran ini saat kesempatan datang pekan lalu.
Sebelum lanjut bercerita, mari kita samakan persepsi soal apa itu meltique beef. Deskripsi di bawah ini disadur dari https://www.meltiquebeef.com.au/
"Meltique beef was developed by Hokubee Co., Ltd (Japan) in 1984 and was inspired by the traditional French culinary method “Pique” which introduces fats into red meat to enhance flavor and tenderness. Meltique beef offers consistent tenderness and a high standard of food safety, ensured and achieved by our own patented food-processing technology and our strict quality assurance system. This differs from products such as wagyu or grain-fed beef as they achieve intramuscular fat marbling through specific genetics and grain feeding programs. Meltique Beef is not Wagyu or Grain-fed and cannot be sold under these descriptions."
Singkatnya, meltique beef adalah daging sapi yang disuntikkan lemak untuk memperbaiki rasa dan membuatnya lebih empuk. Meltique beef bukan wagyu dan tidak boleh dijual sebagai wagyu. Metode produksinya beda, kriteria yang dicapai juga beda. Ibaratnya roti tawar isi margarin dijual sebagai croissant. Ya beda lah. Tampaknya ilmu menyulap daging sapi biasa jadi ala daging premium ini begitu sukses, sehingga banyak yang menirunya. Daging meltique belum tentu keluaran Hokubee, tapi daging Hokubee sudah pasti meltique.
Lantas kenapa meltique yang beredar di lapak-lapak daring tanah air dilabeli sebagai wagyu? Ada beberapa alasan yang terlintas di kepala saya, antara lain: karena meltique dapat dikatakan wagyunya orang miskin, karena orang sini tahunya daging sapi premium itu wagyu--kalau yang populer black angus mungkin labelnya angus--jadi itu yang dipakai biar keluar di mesin pencari, atau memang berniat menipu saja. Saya pribadi belum pernah mencicipi wagyu, jadi tidak bisa berkomentar seberapa mirip wagyu dengan meltique.
Nah, karena penasaran dengan rasa meltique, saya membeli meltique saikoro (daging potong kubus) 250 gram seharga 40 rb-an di toko langganan. Wah dagingnya langsung mengeluarkan minyak banyak sekali begitu dipanaskan di wajan teflon. Seperti membeli minyak bonus daging. Lucunya minyak ini meltik-meltique seperti mengandung air. Oseng-oseng di wajan sebentar, lalu makaaaan... Kok hambar. Ada sih rasa dagingnya, tapi tipis dan minyaknya juga tawar seperti minyak sayur. Sama sekali tidak ada harum dan gurih khas lemak sapi. Dagingnya juga alot, mengunyahnya serasa duel antara gigi dan otot. Kecewa karena beda jauh dari cerita kawan saya, maka saya tanya di toko apa mereka membeli meltique beef.
Daging meltique kedua beda sekali dengan yang pertama. Dia tidak mengeluarkan minyak saat dipanaskan, hanya sedikit lumer seperti mentega di suhu ruang. Wah, sepertinya kali ini disuntik lemak hewani beneran. Waktu dikunyah dagingnya kenyal, proporsi lemak dan daging terasa 1:1. Rasanya cukup lezat walau rasa atau aroma daging sapinya tipis.
https://www.tokopedia.com/okbeef/saikoro-beef-premium-wagyu-cubes-meltik-steak-bites-250gram
Daging ketiga walau sama-sama lezat, teksturnya sedikit berbeda--strukturnya cukup padat untuk mempertahankan bentuk saat dimasak, tapi dia langsung kempes begitu digigit. Sama sekali tidak perlu usaha untuk mengunyahnya, saya rasa ini dapat dinikmati anak-anak dan lansia. Teksturnya...mirip burger patty yang murni daging giling.
https://www.tokopedia.com/themeatspecialist/saikoro-beef-dice-steak-wagyu
Setelah mencicipi meltique beef, inilah keunggulan yang saya rasakan:
- Dijamin empuk.
- Memberi sensasi daging premium dengan harga terjangkau.
- Praktis. Daging tidak perlu dipotong dan cukup dipanaskan di teflon. Makanan panas siap dalam 15 menit dan piring kotor juga sedikit.
- Mudah dikombinasikan dengan macam-macam bahan.
Kalau kurangnya... Meltique beef enak, tapi kalau sedang mau makan daging yang benar-benar DAGING, tetap harus daging steik. Dan seperti yang saya bilang di atas, meltique beef rasa dan aromanya cenderung tipis. Tidak memuaskan kalau bumbunya cuma garam dan lada. Pakai saus bbq atau teriyaki, itu baru mantap.
Itulah kisah perkenalan saya dengan meltique beef. Dapat disimpulkan ini adalah bahan makanan yang potensial dan praktis. Berikutnya saya harus sowan ke meltique sejati merk Hokubee.
Bacaan lanjutan:
https://en.wikipedia.org/wiki/Artificial_marbling
https://web.archive.org/web/20150518082552/https://ajw.asahi.com/article/behind_news/social_affairs/AJ201312260010